LAPORAN
LENGKAP
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN KROMATOGRAFI GAS
OLEH :
FARMASI B
NAMA : RESKI AMELIA HUSAIN
ANGKATAN 2015
LABORATORIUM
KIMIA ANALISA
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang
didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut
diantaranya dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase gerak (mobile).
Fase diam dapat berupa zat padat atau cair atau gas.Dalam kromatografi fase
gerak dapat berupagas atau zat cair dan fase diam dapat berupa zat padat atau
zat cair.
Kromatografi gas merupakan metode yang
cepat dan tepat untuk memisahkan campuran yang sangat rumit.Waktu yang
dibutuhkan beragam mulai dari beberapa detik untuk waktu yang sederhana sampai
berjam-jam untuk campuran yang mengandung 500-1000 komponen.Metode ini sangat
baik untuk analisis senyawa organic yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan
eter.Analisis minyak mentah dan tekanan uap dalam buah telah sukses dengan
metode ini.
Efisien pemisahan ditentukan dengan besarnya
interaksi antara sampel dan cairan, dengan menggunakan fase cair standar yang
diketahui efektif untuk berbagai senyawa. Kromatografi sendiri dibagi menjadi 2
yaitu, kromatografi gas cairan dengan mekanisme pemisahan partisi , tehnik
kolom dan nama alat GLC dan kromatografi gas padat dengan mekanisme pemisahan
absorbsi, tehnik kolom dan nama alat GSC. Namun GSC jarang digunakan sehingga
pada umumnya GC disebut GLC.
Pada prinsipnya pemisahan dalam GC
disebabkan oleh perbedaan dalam kemampuan distribusi analit diantara fase gerak
dan fase diam di dalam kolom pada kecepatan dan waktu yang berbeda.
B. Maksud
dan Tujuan Percobaan
1. Maksud
Percobaan
Mengetahui dan memahami analisis senyawa
dalam sampel dengan menggunakan kromatografi gas.
2. Tujuan
Percobaan
Memahami cara kerja KG untuk analisis
kuantitatif, menentukan pereaksi dengan tepat dan akurat serta dapat mengikuti
manual pengoprasian KG, menentukan kadar senyawa dalam sampel.
C. Prinsip
Percobaan
Analisa
senyawa dari sampel berdasarkan tingkat kepekaan yang tepat isi pada fase diam,
baik berupa padatan maupun cairan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Teori Umum
Kromatografi gas (GC) merupakan metode
yang digunakan untuk pemisahan dan deteksi senyawa-senyawa yag digunakan mudah
menguap dalam suatu campuran. Kegunaan kromatografi gas adalah untuk melakukan
pemisahan yang dinamis dan identifikasi semua jenis senyawa organic yang mudah
menguap, dan juga melakukan analisis kuantitatif dan kualitatif senyawa dalam
suatu campuran (Rahman, abdul. 2007 : 419).
Kromatografi
gas (GC) biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang terdapat
pada campuran gas dan juga mempunyai peranan penting dalam mengestimasi
konsentrasi senyawa dalam fase gas.Data-data yang dihasilkan oleh detektor oleh
kromatografi gas adalah kromatogram yang pembacanya mempunyai fungsi tertentu
tiap spesifikasinya.Dalam kromatografi gas, fase geraknya adalah gas dan zat
terlarut terpisah sebagai uap.Pemisahan tercapai dengan prastisi sampel anatara
fase fase gerak dan fase diam berupa cairan dan titik didih tinggi (tidak mudah
menguap) yang terlihat pada zat padat digunakan suatu zat padat (Tim Penyusun. 2016 : 49).
Ada
dua jenis KG yaitu kromatografi gas cair
(FGS) dan kromatografi gas padat (KGP). Kromatografi gas cair fase diam yang
digunakan adalah cairan yang diikatkan pada suatu pendukung sehingga sulit akan
terlarut dalam fase diam. Mekanisme sorpsinya adalah partisi sedangkan
kromatografi gas padat fase diamnya adalah padatan (kadang-kadang). Mekanisme
sorbsinya adalah adsorbs (Rahman, abdul. 2007 : 420)
Fase
diam pada kromatografi gas adalah penyalut partikel atau dinding kolom pada
kromatografi gas cair atau partikel pada kromatografi gas padat.Gas pembawa
adalah fase gerak.Tiga teori yang biasa digunakan dalam kromatografi yaitu teori
lempeng, teori laju, dan teori gerak lambing (Harjana. 1991 : 4).
Prinsip
kerja kromatografi gas adalah gas pembawa (HCL, Ar/N) dengan tekanan tertentu
dialiri secara konstan melaluli kolom yang berisi fase diam. Kemudian sampel
diinjeksi kedalam injektor, selanjutnya sampel akan berubah menjadi uap dan
dibawa ke kolo. Komponen tersebut akan diserap oleh fase diam. Pada saat ini
kolom akan merambat dengan kecepatan berbeda sesuai dengan nilai kd sehingga
terjadi pemisahan. Sinyal akan terbaca oleh cuplikan atau rekorder yang
dituliskan oleh KG.
Keuntungan
dari KG yaitu analisi dapat dilaksanakan dengan cepat, sensifitas tinggi mampu
mengidentifikasi konstituen renik, batas deteksi sampai dengan 10-9 g/l dan
sebagainya. Sedangkan kekuran KG yaitu terbatas untuk zat yang mudah menguap,
tidak mudah dipakai untuk oemisahan campuran dalam jumlah besar serta KG
bersifat relatif terhadap fase diam dan
zat terlarut.
Bahan
atau sampel yang dapat dianalisa dengan gas kromatografi yaitu terbagi menjadi
dua adsorbsis
zat padat dalam bentuk gas padat, permukaan padat. Serta zat dalam bentuk gas
dalam fase diam(cairannya yang bersatu
dengan zat padat) dengan gas (fase gerak).
B.
Uraian Bahan
1. Aquadest
(Dirjen POM 1979:96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama lain : Aqua, air suling, aquadest
Rumus molekul : H2O
Berat molekul : 18,02
Rumus struktur : H-O-H
Pemerian :
cairan tak berwarna, tak berbau, tak berasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
2. Etanol
absolute (Dirjen POM.1979:63)
Nama Resmi : ATHANOLUM ABSOLUTUM
Nama lain : Etanol, absolut, etanol
absolut
Rumus molekul : C6H6O
Berat molekul : 46,67
Pemerian : Cairan
tidak bewarna, jernih mudah menguap, bau
khas, rasa
panas, mudah terbakar
Kelarutan : Mudah larut dalam air, dalam kloroform
P,dan
dalam eter P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik, rapat,
terlindung dari
kelembapan
dan uap air, ditempat sejuk
Kegunaan : Sebagai pelarut
3. Etil
Asetat (Dirjen POM.1979:673)
Nama Resmi : ETIL ASETAT
Nama lain : etil asetat
Rumus molekul : C7H4O2
Pemerian :
Cairan tidak bewarna, bau khas
Kelarutan :Larut dalam 15 bagian air, dapat
bercampur dengan
etanol (95%)
P, dan dalam eter p
Kegunaan : sebagai pelarut
4. Metanol (Dirjen POM. 1979:706)
Nama Resmi : METHANOL
Nama lain : Metanol
Rumus Molekul : CH3OH
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air
membentuk cairan
jernih tidak
berwarna
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
BAB
III
METODE
KERJA
A. Alat dan Bahan
1. Alat
Adapun alat
yang digunakan dalam percobaan yaitu jarum suntik, labu ukur, ktomatografi gas,
shimadzu ke 6, BPF dan pipet umum.
2. Bahan
Adapun bahan
yang digunakan dalam percobaan yaitu aquadest, etsnol absolut, etil asetat dan
methanol.
B.
Prosedur
kerja
1. Pembuatan
larutan standar
a. Disiapkan
alat dan bahan
b. Diukur
etanol absolut sebanayak 10 ml dan disimpan dalam
labu ukur.
2.Persiapan
sampel
a.
Disiapkan alat dan baahan
b. Dipipet larutan sampel sebanyak 1ml dan
dimasukan kedalam botol dengan
menggunakan pipet volume.
3. Pengoprasian Instrumen KG
a. Dinyalakan computer
b. Disiapkan gas H2 melalui regulator ke alat KG
c. Didiamkan selama 1 jam sehingga KG dalam
keadaan ON
metode.
d. Ditunggu sampai software KG
menyatakan “ready”
e. Dilakukan monitoring baseline
4. Pengukuran dengan instrument KG
a. Disiapkan alat dan bahan
b. Diambil
sebanyak 0,3 ml sampel yang akan diukur dengan syiring
c. Diinjeksikan sampel ke injektor KG
d. Didiskusikan hasil pengukuran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Indeks
|
Time
|
Quanty
(%area)
|
Height
(uv)
|
Area
(UV mn)
|
Area %
(%)
|
1.
|
4.00
|
0.24
|
110019
|
|
|
2.
|
4.12
|
0.11
|
6694
|
716.8
|
0.212
|
3.
|
4.25
|
0.38
|
214519
|
333.7
|
0.114
|
4.
|
4.39
|
0.31
|
374335
|
11306
|
0.382
|
5.
|
4.54
|
0.20
|
09057
|
23120
|
0.761
|
6.
|
4.77
|
0.07
|
135455
|
3505
|
0.112
|
7.
|
4.85
|
0.05
|
34841
|
0058
|
0.205
|
8.
|
4.91
|
0.03
|
44021
|
448
|
0.73
|
9.
|
5.01
|
0.30
|
21633
|
1603
|
0.045
|
10.
|
5.16
|
0.14
|
78492
|
1023
|
0.035
|
11.
|
5.27
|
3.51
|
66196
|
4278
|
0.297
|
12.
|
5.46
|
0.36
|
630754
|
1049244
|
0.114
|
13.
|
5.00
|
0.55
|
21756
|
10771
|
0.512
|
14.
|
5.67
|
1.49
|
244772
|
16992
|
0.364
|
15.
|
5.19
|
1.67
|
610384
|
44063
|
0.550
|
16.
|
5.83
|
0.92
|
798555
|
272289
|
1.458
|
17.
|
5.82
|
1.89
|
464209
|
56036
|
1.672
|
18.
|
6.00
|
1.52
|
398267
|
09004
|
0.921
|
19.
|
6.23
|
4.00
|
216376
|
11635
|
1.892
|
20.
|
6.43
|
0.70
|
76376
|
116335
|
1.377
|
21.
|
6.57
|
3.01
|
763733
|
24840
|
4.002
|
22.
|
6.74
|
1.45
|
456700
|
89172
|
0.704
|
23.
|
6.82
|
4.85
|
589531
|
42911
|
3.011
|
24.
|
6.93
|
1.33
|
597183
|
143504
|
1.449
|
25.
|
6.82
|
1.30
|
1096397
|
39407
|
4.845
|
26.
|
6.93
|
6.13
|
4055093
|
35447
|
1.331
|
27.
|
7.07
|
17.75
|
5224021
|
181529
|
1.289
|
28.
|
7.62
|
2.30
|
1096397
|
52668
|
17.448
|
29.
|
7.87
|
3.79
|
4055093
|
7405
|
2.500
|
30.
|
7.96
|
2.50
|
707071
|
1711629
|
5.795
|
31.
|
8.24
|
2.34
|
761556
|
128002
|
2.340
|
32.
|
8.42
|
4.35
|
466299
|
17165
|
4.349
|
33.
|
8.69
|
1.17
|
498941
|
52396
|
1.769
|
34.
|
9.21
|
22.09
|
2832389
|
634397
|
22.049
|
35.
|
9.43
|
6.46
|
1305187
|
1914446
|
64.64
|
36.
|
9,47
|
0,8
|
13479
|
605
|
0.020
|
total
|
100.00
|
2250179
|
2931839
|
2250179
|
100.000
|
Krom
B.
Pembahasan
kromatografi
gas adalah metode yang dinamis untuk pemisahan dan deteksi.Senyawa yang mudah
menguap dalam suatu campuran. Kegunaan kromatografi gas adalah untuk pemisahan
dinamis dan identifikasi semua, jenis senyawa organic data kuantitatif dan
kualitatif dalam suatu campuran.(Rahman, abdu.2007:49)
Adapun alat yang digunakan pada
percobaan yang dilakukan adalah jarum suntik, instrument GC, botol vial, pipet
volume, dan pipet ball. Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan yaitu
aquadest dan etanol absolut.
Alasan perlakuan pada pengoprasian
instrument G yaitu gas harus dialirkan terlebih dahulu sebelum menyalakan
instrument GC agar kolom tidak meleleh saatGC dalam keadaan panas.Sedangkan
tidak ada gas yang masuk atau tidak jika tenyata ada sampel yang dianalisis.Software
GC harus diturunkan suhunya terlebih dahulu sebelum GC diamati agar GC tidak
cepat rusak karena panas.
Adapun hasil dari percobaan yang
dilakukan seperti tertera pada table yang hasilnya konstan.Adapun perubahan
yang terjadi tidak signifikan sehingga tidak mempengaruhi peak pada
kromatografi.
Adapun
perbandingan hasil dengan literature yaitu pada jurnal sampel heksana memiliki
waktu retensi tercepat yaitu 2,11 dan % area 24,08 jadi sangat jauh berbeda
dengan apa yang kita dapat pada percobaan`
Adapun
faktor kesalahan pada percobaan yaitu sangat sedikitnya sampel sehingga
konsentrasi tidak terbaca dan banyaknya zat pengotor pada sampel.
Hubungan percobaan yang di;akukan
dengan dunia farmasi yaitukita sebagai farmasis dapat mengetahui senyawa dan
jumlah kadar yang ada pada sediaan misalnya kosmetik, makanan dan minuman.
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
tujuan yang hendak dicapai pada percobaan ini maka disimpulkan bahwa G adalah
tehnik pemisahan campuran yang didasarkan pada perbedaan kecepatan miggrasi
komponen-komponen yang meliputi perbedaan titik didih, kelarutan atau
adsorbsi.Instrumen G harus sesuai dengan prosedur yang berlaku baik untuk
analisis kualitatif maupun kuantitatif.
Hasil percobaan yang di lakukan
diperoleh hasil sampel yang digunakan sangat banayak mengandung zat
pengotor.Hanya terdapat 3 sampel yang terindentifikasi yaitu C14, C15, dan C16.
Kemudian yang memiliki waktu retensi tercepat yaitu 4,25 kuantitas area 0,38
kuantitasnya 2,451,9 area UV dan area % yaitu 0,382.
B.
Saran
1. Untuk laboratorium
Sebaiknya sarana dan prasana dalam lab
lebih dilengkapi agar mempermudah dalam proses praktikum.
2. Untuk Asisten
Mohon bimbingannya lagi dalam melakukan
praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
A.I.M.Kaulemasis. 1959. Gas chomatografi. Edisi III. Reinhoald publishing cup: New York
Dirjen POM.1995.
Farmakope Indonesia Edisi III. Depkes RI: Jakarta.
Fifield.F.W day D.Kealy. 2002. Prinaples and praek of andyticol chemistry . Blancneel.Scienel:
London
Rahman,abdu.2007.Analisis
obat secara kromatografi dan spektrofotometri. Jakarta: EGC
Tim penyusun.2016.Modul praktikum kimia analisis.
Makassar: UINAM
LAMPIRAN
A. Skema
Kerja
1. Pembuatan
Larutan standar
Dilarutan
standar ditetapkan dengan mencampurkan 0,3 ml hecane, toluene dan 0,7 ml xilena
kedalam botol vial dengan menggunakan pipet volume dan ball pipet
Dihomogenkan
2. Persiapan
sampel
Sampel pertama
dipipet 1 ml
Dimasukan
kedalam botol vial dengan pipet dengan
Menggunakan pipet volum dan ball pipet
3. Persiapan
larutan sampel dan standar
Larutan
campuran sampel dan standar masing-masing
Dipipet sebanyak sebanyak 0,5 ml
Dimasukan
kebotol vial menggunakan pipet
Volum dan ball pipet
4. Pengoprasian
instrument KG
1. Alirkan gas N2
melalui regulator ke alat KG
Diatur kecepatan aliran 250 ml/menit
Dinyalakan KG
dengan menekan tombol “ON”
2. Dinyalakandetektor
MS
3. Diatur
temperatur kolom 180 C, injektor 190 C dan
detector
200
C ditunggu sampai diperoleh “base line”
Diinjeksikan 5
ml larutan menthol pada KG
Dicatat tR dan
dihitung harga N,METP,TF
Diijeksikan 5
ml larutan kamfer pada KG
Dicatat tR dan dihitung N,HETP,TF
Diinjeksikan
5ml larutan campuran menthol dan kamfer
B Pada KG
4. Pengukuran
dengan instrument GC
Diukur larutan
standar, sampel dan campuran
Yang
sudah disiapkan dengan larutan GC
Diambil 0,5
larutan yang akan diukur dengan
Syiringe dan
diinjeksikan pada GC
Disimak
waktu retensi pada kromatografi
B. Gambar
terimakasih kak.. sangat membantu
BalasHapus