Rabu, 26 April 2017

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
 PERCOBAAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
OLEH :
NAMA : RESKI AMELIA
NIM 70100115042 

LABORATORIUM KIMIA ANALISA 
JURUSAN FARMASI 
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
 UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar belakang
 
Istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya pengabsorbsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran pengabsorbsian yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu.
Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari pemilikan visual dimana studi yang lebih rinci mengenai pengabsorbsian energi cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar daalam pencirian dan pengukuran kuantitatif.
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotmeter yang menghasilkan sinar spektrum dengan panjang gelombang yaitu dan  fotometer adalah alat pengukuran intenstas cahaya ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Sprektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel, baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan adanya. Peralatan yang digunakan dalam sprektrofotometer disebut sprektrofotometer, cahaya yang berupa dapat cahaya visibel, UV dan inframerah sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut juga sebagai radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cahaya matahari.
Untuk memahami spektrofotometri, memperhatikan interaksi radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang elementer dan secara umum mengurus apa kerja instrumen – instrumen. Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan di sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Sprektroskopi adalah metode yang paling andal dalam penentuan rumus molekul atau elusidasi struktur senyawa organik. Penentuan rumus molekul masih digunakan cara klasik melalui analisis elementer (elemental analisis) yang akan memberikan data tentang jenis unsur dan perbandingan mol atom-atom unsur penyusun molekul. Berdasarkan data tersebut maka dapat disusun rumus empiris. Selanjutnya, untuk mencantumkan rumus molekul berdasarkan rumus empiris maka harus diperoleh data berat molekul.
Adapun penentuan berat molekul suatu senyawa dapat diperoleh dari M+ sprektrum dari spektroskopi massa, maka dengan mudah menyusun rumus molekul suatau senyawa (molecular formula), sehingga lebih terarah untuk menetapkan struktur molekul suatu senyawa berdasarkan metode sprektroskopi.
Terdapat banyak penentuan presentase bobot dari unsur-unsur dalam suatu senyawa, bergantung macamnya senyawa dan unsur penyusunnya, dua metode klasik ialah analisis pengendapan dan analisis-analisis pembakaran, adapun metode analisis pembakaran masih digunakan secara meluas.Rumus molekul yang telah kita ketahui dapat digunakan untuk menghitung nilai DBE dan memperkirakan kemungkinan bentuk struktur uknown tersebut sehingga sudah terbayang bentuk  struktur molekul yang akan dituju. Terdapat banyak metode penentuan presentase bobot dari unsur-unsur dalam suatu senyawa, bergantung macamnya senyawa dan unsur penyusunnya.
Sesuia namanya NMR (Nuklear magnetik resonance, resonansi magnetik inti), spektroskopi NMR berhubungan dengan karakter inti dari suatu atom dalam suatu molekul yang dianalisis. Pada dasarnya, spektrometri NMR merupakan bentuk lain dari spektroskopi absorbsi sama halnya dengan uv-vis dan IR. Spektroskopi NMR sangat pentng artinya dalam analisis kualitatif khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik. lebih tepatnya letak suatu atom dalam molekulnya. Seperti yang telah disinggung bahwa berhubungan dengan karakter inti dari suatu atom dalam suatu molekul. Oleh sebab itu, sprektroskopi NMR digunakan untuk mendeteksi berbagai jenis inti sesuai dengan sifat khas inti, misalnya 1H, 13C, 19F dan 31P.
Sprektroskopi uv-vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang menggunakan radiasi elektromagnetik UV dekat (190-380 nm) dan sinar tampak 380-780 nm dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui panjang gelombang dengan absorbansi maksimum dari suatu unsur atau senyawa. Pada prinsipnya spektroskopi uv-vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya.
B.       Maksud dan Tujuan Percobaan
1.        Maksud Percobaan
Mengetahui panjang gelombang yang dihasilkan dari sampel dengan menggunakan sprektrofotometer UV-VIS
2.        Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui panjang gelombang dan absorbansi yang dihasilkan dari sampel dengan menggunakan sprektrofotometer UV-VIS.

C.      Prinsip Percobaan
Penentuan panjang gelombang dari sampel KmnO4, -karoten dan K2Cr2O7 dengan menggunakan alat sprektrofotometer dengan menggunakan metode scanning sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum yang dilihat dari nilai absorbansinya.






 BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.    Teori Umum

Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan spektrum dengan panjang gelombang dan fotometri adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometri digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang  (Khopkar, 1990: 325).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban  suatu sampel fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detektor dapat mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk.(Pangestu,2011)
Kelebihan spektrofotometri dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dan sinar putih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, glatung, ataupun celah optis. Pada spektrofotometri panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma suatu spektrofotometer tersususn dari sumber spektrum tampak yang kontinu. Monokromator sel pengabsorbsian untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding (Khopkar, 1990: 225 – 226).
Spektrofotometri UV-Visible merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer dari warna yang teramati.(Pangestu,2011).
Spektrofotometri ultravoilet dan cahaya tampak berguna pada penentuan struktur molekul organik dan pada analisa kuantitatif. Spektrum elektron suatu molekul adalah hasil transmisi antara dua tingkat energi elektron pada molekul tersebut (Creswell, 2005: 26).
Spektroskopi UV–VIS  adalah  tekhnik analisis spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik dan sinar tampak  dengan mengunakan instrumen. Spektrofotometri adalah penyerapan sinar tampak untuk ultraviolet dengan suatu molekul yang dapat menyebabkan eksitasi molekul dan tingkat dasar  ke tingkat energi yang paling tinggi (Sumar, 1994: 135).
Panjang gelombang cahaya UV-VIS dan sinar tampak jauh lebih pendek daripada panjang gelombang radiasi inframerah. Satuan yang digunakan untuk menentukan panjang gelombang ini adalah monokromator  (1 nm = 10 -7 cm). Spektrum tampak sekitar 400 nm (ungu) sampai 750 nm (merah) sedangkan spektrum UV adalah 100 – 400 nm (Underwood, 2002: 788).
Untuk tiap panjang gelombang sinar yang melewati spektrofotometer, intensitas sinar yang melewati sel pembanding dihitung. Biasanya disebut dengan I0- dengan I adalah intensitas. Intensitas sinar yang melewati sel sampel juga dihitung dengan panjang gelombang yang sama disimbolkan I. Jika I lebih kecil dari I0, berarti sampel menyerap sejumlah sinar. Selanjutnya perhitungan sederhana dilakukan oleh komputer untuk mengubahnya menjadi apa yang disebut absorbansi dengan I adalah intensitas. Intensitas sinar yang melewati sel sampel juga dihitung untuk panjang gelombang yang sama-disimbolkan denga A. Radiasi ultraviolet maupun radiasi cahaya tampak berenergi lebih tinggi dripada radiai inframerah  absorbsi  cahaya UV atau visibel mengakibatkan transmisi  elektromagnetik yaitu promosi elektron-elektron dan orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan terdesitasi berenergi lebih tinggi transisi ini memerlukan  40 – 300 kkal/mol. Energi yang terserap selanjutnya terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan melalui reaksi kimia misalnya isomerisasi atau reaksi – reaksi radiasi lain (Underwood, 2002: 189).
Panjang gelombang cahaya UV dan VIS bergantung  pada mudahnya promo elektron. Molekul-molekul yang memerlukan lebih banyak energi untuk promosi elektron akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang. Cahaya yang menyerap cahaya pada daerah tampak  (yakni mudah dipromosikan  dan pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang UV yang lebih pendek (Underwood, 2002: 180).
Semua molekul dapat mengabsorbsi radiasi dalam daerah UV-VIS karena mereka mengandung elektron baik sekutu maupun menyendiri yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi. Panjang gelombang di mana absorbsi itu terjadi bergantung pada beberapa elektron kuat itu terikat dalam molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan kovalen tunggal terikat denagn kuat dan diperlukan iodisasi yang lebih tinggi  atau panjang gelombang pendek untuk sksitasinya (Underwood, 2002: 388).
Spektrum elektronik senyawa dalam fase uap kadang kadang menunjukkan struktur harus di mana sumbangan vibrasi individu teramati. Namun dalam fase-fase merapat tingkat energi molekul demikian terganggu oleh tetangga-tetangga dekatnya, sehingga sering sekali hanya tampak pita lebar (Underwood, 2002: 389).
Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam analisis spektrofotometri UV-VIS terutama untuk senyawa yang semula tidak berwarna yang akan dianalisis dengan senyawa spektrofotometri visibel karena senyawa tersebut harus diubah menjadi senyawa yang berwarna pembentukan molekul yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut (Ibnu Ghalib, 2012: 252).
Spektrofotometri yang sesuai denga pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu sistem optik dengan kemampuan menghasilkan sianr monokromtis dalam jangkauan panjang gelombang 200-800 nm. Dengan komponen-komponen meliputi sumber-sumber sinar, monokromator dan sistem optik (Ibnu Ghalib, 2012: 261).
Parasetamol merupakan metabolit henasen dengan efek antipiuretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek anlagetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang. Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna melalui sluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu ½  jam dan masa penuh plasma antara 1-3 jam. Dalam plasma 25 %. Parasetamol terikat plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati (Sulistia, 2007: 237 – 238).
Kafein dengan daya vasokonstriksi sering kali ditambahkan pada parasetamol dan asetosal untuk memperkuat daya kerjanya (Tjay, 2007: 812).
Absorbansi pada molekul-molekul organik, tergantung pada sebaran elektron-elektron pada molekul. Senyawa organik jenuh tidak menunjukkan adanya absorbansi pada daerah UV dan Visible. Senyawa pada ikatan ganda menyerap dengan pada daerah UV. Ikatan rangkap terkonjugasi sempurna dalam sebuah senyawa disebut kromopor dari senyawa itu (Tim Penyusun penuntun kimia organik, 2014).
Semua molekul mempunyai komponen energi yang terdiri dari :
  1. Translasi ; molekul secara keseluruhan dapat bergerak. Energi yang ada hubungannya dengan tranlasi disebut energi tranlasional (Etrans).
  2. Vibrasi ; gerakan bagian molekul (atom atau sekelompok atom) yang dapat bergerak karena berhubungan satu sama lain. Energi yang berhubungan dengan vibrasi disebut dengan energy vibrasional (E­vibr)
  3. Rotasional ; molekul dapat berotasi pada sumbunya. Energinya disebut energy rotasional (Erot­)
  4. Elektronik ; suatu molekul yang memiliki konfigurasi elektronik yang tergantung pada elektronik molekul dan energinya disebut energi elektronik (Eelek).
 Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis. Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer, panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).
B.     Uraian Bahan
1.      Aquades                   (Dirjen POM.1979:96)
Nama Resmi             : AQUA  DESTILLATA
Nama Lain               : Air suling, Air destilasi, Aqua depurate
Rumus Molekul        :  H2O
Rumus Struktur        : H—O—H
Berat Molekul          : 18,02
Pemerian                  : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak                                                                                          mempunyai rasa    
Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                 : Sebagai blanko
2.      Kloroform                (Dirjen POM.1979:151)
Nama Resmi             : CHLOROFORMUM
Nama Lain               : Kloroform
Rumus Molekul        :  CHCl3
Berat Molekul          : 119,38
Pemerian                  : Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau khas,        rasa manis dan membakar.
Kelarutan               : Larut dalam kurang lebih 200 bagian air, mudah  larut    dalam minyak atsiridan minyak lemak.
Penyimpanan          :  Dalam wadah tertutup baik, bersumbat kaca, terlindung dari cahaya
Kegunaan                 : Sebagai blanko
3.      KMnO4                    (Dirjen POM.1979:330)
Nama Resmi             : KALII   PERMANGANAS 
Nama Lain               : Kalium Permanganat
Rumus Molekul        :  KMnO4
Berat Molekul          : 158,03
  Pemerian                  : Hablur mengkilap, Ungu tua hamper hitam, tidak    berbau, rasa manis atau sepat..
Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                 : Sebagai sampel
4.      β-karoten                  (Reynalds.1989:1257)
Nama Resmi             : BETA CAROTEN
Nama Lain              :Vitamin A, all-trans, β carotene, bis (2, 6, 6     trimetil lcyclo bexene)
Rumus Molekul        :C40H56
Berat Molekul          :536,9
Pemerian                  :Kristal merah kecoklatan hingga violet kecoklatan.
Kelarutan                 :Tidak larut dalam air, asam dan alkalis. Larut dalam kloroform dan karbondisulfida, heksan, dan minyak sayur. Praktis tidak larut dalam metil alkohol
Penyimpanan            :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan                 :Sebagai sampel

5.      K2Cr2O7                    (Dirjen POM.1979: 687)
Nama Resmi             : KALII BIKROMAS
Nama Lain               : Kalium bikromat
Rumus Molekul        :  K2Cr2O7
Berat Molekul          : 294,192
Pemerian                  : Hablur atau serbuk hablur, merah jingga.
Kelarutan                 : Larut dalam air
Penyimpanan            : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan                 : Sebagai sampel












BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Tabel Pengamatan
Sampel + Blanko
λ  maksimal
Absorbansi
KMnO4 + Aquades
530,0
4, 601
β  -karoten + kloroform
4 60
4,727
K2Cr2O+ aquades
375,0
4,314

B.     Gambar hasil
 LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN SPEKTRUM UV-VIS

Ket :
           Hasil dari K2Cr2O+ aquades


LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN SPEKTRUM UV-VIS
Ket:
 Hasil dari KMnO4 + Aquades









LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN SPEKTRUM UV-VIS


Ket :
Hasil dari β-karoten + kloroform


C.    Pembahasan
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan spektrum dengan panjang gelombang dan fotometri adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometri digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang. Spektrofotometri UV-Vis adalah metode yang digunakan untuk mengukur panjang gelombang dari suatu senyawa organic maupun senyawa anorganik.Spektrofotometri UV-Vis ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransisikan atau yang diabsorbsi.
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah spektrofotometer, kuvet,  Kalium Permanganat, Kalium bikromat, β-karoten, aquades dan kloroform.
Pada Percobaan pengukuran panjang gelombang (λ  maksimal) dengan menggunakan spektrofotometer ini yang pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. kemudian dimasukkan sampel yang akan diamati ke dalam kuvet, dimana kuvet berisi blanko yang terdiri dari dua sisis yaitu sisi bening atau transparan dan sisi buram. Dimasukkan  blanko ke dalam spektrofotometer kode B. Dan sampel diletakkan pada kode no.1 pada alat spektrofotometer. Kemudian ditentukan panjang gelombang dengan metode scanning kemudian tekan enter, selanjutnya dipilih tes name untuk  untuk mengisi nama pengujdan dipilih measure mode dan pilih absorbanse. Kemudian pilih scan speed dan pilih fast. Lalu dipilih interval yaitu dengan interval 5,0. Dan tekan blank test. Setelah itu, dipilih collect based line dan dipilih sampel dan tekan measure sample, maka akan terlihat kurva. Pada kurva tersebut, ditentukan panjang gelombangnya dengan melihat absorbansi yang paling tinggi, agar dapat lebih mudah membaca kurva, ditekan tabular. Dan catat panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
Adapun alasan perlakuan pada percobaan spektrofotometri UV-Vis ini adalah sampel Kalium permanganat dan Kalium bikromat dilarutkan dengan menggunakan aquades karena dapat larut dalam aquadest sedangkan pada sampel β-karoten dilarutkan dengan menggunakan kloroform karena larut dalam kloroform dan tidak larut dalam aquadest. Alasan perlakuan untuk percobaan ini adalah penyaringan dilakukan untuk menghilangkan partikel padat atau kotoran yang memungkinkan mempengaruhi daya absorbansi sampel, kemudian kuvet yang digunakan harus dipegang bagian buramnya bukan yang bening/transparan supaya bekas tangan pada kuvet tidak mempengaruhi absorbansi dari sampel melalui kuvet sehingga proses analisis sesuai.
Pada literature, apabila warna yang diserap oleh suatu senyawa adalah warna Ungu maka panjang gelombang adalah 400-435 nm. Sedangkan apabila warna yang diserap adalah Jingga maka panjang gelombang adalah 595-610 nm. Dan apabila warna yang diserap adalah Kuning maka panjang gelombang adalah 580-595 nm(Aeni,2012).
 Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum ini adalah pada sampel Kalium permanganat yang berwarna ungu dengan blanko aquadest diperoleh panjang gelombang maksimum 530,0 nm dengan absorbansi 4, 601. Pada sampel Kalium bikromat dengan warna kuning dengan blanko aquadest diperoleh panjang gelombang maksimum 375,0 nm dan absorbansi 4,314. Dan pada sampel β-aroten dengan blanko kloroform diperoleh panjang gelombang 460 nm dengan absorbansi 4,727. Hal ini tidak sesuai dengan literatur karena  pada percobaan ini cara pemegangan kuvet yaitu dipegang pada bagian beningnya sehingga mempengaruhi penyerapan sinar oleh sampel.
Adapun hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah penetapan kadar yang cocok dalam pembuatan suatu sediaan dan  penentuan sifat kualitatif dan kuantitatif senyawa obat baik kadarnya maupun kandungan suatu senyawa organik maupun senyawa anorganik, hal ini penting dalam pembuatan obat.

BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yakni nilai absorbansi dari Beta Karoten adalah 4,727 dan panjang gelombang maksimumnya yaitu 460,0 nm. Nilai absorbansi dari K2Cr2O7 adalah 4,314 dan panjang gelombang maksimumnya yaitu 375,0 nm. Dan nilai absorbansi dari KMnO4 adalah 4,601 dan panjang gelombang maksimumnya yaitu 530,0 nm.
.

B.       Saran
1.        Untuk Laboratorium
Kami harapkan agar  alat-alat laboratorium dilengkapi dan washtafel di perbaiki serta bahan-bahan yang akan digunakan lebih bisa diperbaharui agar praktiku bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
2.        Untuk asisten
Diharapkan bimbingannya saat praktikum dilakukan agar kita tidak salah dalam melakukan prosedur dan menggunakan alat alat laboatorium








DAFTAR PUSTAKA

Aeny,N. Spektrofotometer UV-Visible. Palu:Universitas Tadulako. 2012
Anonim. Penuntun Praktikum Analisis Instrumen.Makassar:Universitas Muslim     Indonesia . 2013
Cresswell, Clifford.J. Analisis Spektrum Senyawa Organik. Bandung: ITB. 2005.
Day, R.A.& Underwood.Analisa Kimia Kuantitatif edisi keenam.Jakarta :Erlangga . 2005.
Dirjen POM. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.
Ghalib, Ibnu Ganjar Dan Abdul Rahman. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2007.
Ibnu. Analisis Instrumentasi. Jakarta : Gramedia Pustaka. 2004.
Khopkar. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta : UI Press. 1990.
Mulia, Suherman. Analisis Instrumen. Surabaya : Airlangga University Press. 1995.
Pangestu, A. Spektrofotometer UV-Vis dan Refraktometer.Jakarta:Penerbit Erlangga. 2011.
R.A.Day, Dr Jan Dan Al - Underwood. Analitik Kimia Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. 2002.
Sumar, Hendayana. Kimia Analisis Farmasi. Jakarta: UI Press. 1994.
Tim Dosen Kimia Organik. Penuntun Praktikum Kimia Organik.Makassar:UINAM. 2016.
SKEMA KERJA
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
Dimasukkan sampel yang akan diamati ke dalam kuvet, diamana kuvet berisi blangko yang terdiri dari dua sisi yaitu sisi bening dan sisi buram
 




Blangko diletakkan didalam sprektrofotometer kode B
.
Diletakkan sampel pada kode no.1 yang ada didalam spektrum
.
Penentuan panjang gelombang dengan metode scanning kemudian di tekan enter, selanjutnya dipilih tes name untuk mengisi nama penguji dan dipilih measure mode
.
.
Selanjutnya, dipilih absorbansi untuk mengetahui berapa  maksimum yang diserap
.
Ditekan arrange test
Dipilih collect best line, selanjutnya dipilih meruse sampel. Jiak hasilnya belum diketahui yang mana panjang gelombang, maka dilakkan penurunan gelombang.
 



.
Ditentukan nilai absorsansi paling tinggi dan ditentukan nilai  maksimumnya.
.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

laporan HPLC

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK  PERCOBAAN HPLC OLEH : FARMASI B NA...