LAPORAN
LENGKAP
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
OLEH :
NAMA : RESKI AMELIA
NIM 70100115042
LABORATORIUM
KIMIA ANALISA
JURUSAN
FARMASI
FAKULTAS
KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR
SAMATA-GOWA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
belakang
Istilah spektrofotometri menyiratkan
pengukuran jauhnya pengabsorbsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu
sebagai fungsi dari panjang
gelombang radiasi, demikian pula pengukuran pengabsorbsian yang menyendiri pada
suatu panjang gelombang tertentu.
Spektrofotometri dapat dibayangkan
sebagai suatu perpanjangan dari pemilikan visual dimana studi yang
lebih rinci mengenai pengabsorbsian energi cahaya oleh spesies kimia
memungkinkan kecermatan yang lebih besar daalam pencirian dan pengukuran
kuantitatif.
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotmeter yang menghasilkan
sinar spektrum dengan panjang gelombang yaitu dan fotometer adalah alat
pengukuran intenstas cahaya ditransmisikan atau yang diabsorbsi. Sprektrofotometri merupakan salah satu metode dalam
kimia analisis yang digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel, baik
secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi
dengan adanya. Peralatan yang digunakan dalam sprektrofotometer disebut
sprektrofotometer, cahaya yang berupa dapat cahaya visibel, UV dan inframerah
sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah
elektron valensi. Sinar atau cahaya yang berasal dari sumber tertentu disebut
juga sebagai radiasi elektromagnetik yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
adalah cahaya matahari.
Untuk memahami spektrofotometri,
memperhatikan interaksi radiasi dengan spesies kimia dengan cara yang elementer
dan secara umum mengurus apa kerja instrumen – instrumen. Spektrofotometer
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan di sebagai fungsi dari panjang gelombang.
Sprektroskopi adalah metode yang paling
andal dalam penentuan rumus molekul atau elusidasi struktur senyawa organik.
Penentuan rumus molekul masih digunakan cara klasik melalui analisis elementer
(elemental analisis) yang akan memberikan data tentang jenis unsur dan
perbandingan mol atom-atom unsur penyusun molekul. Berdasarkan data tersebut
maka dapat disusun rumus empiris. Selanjutnya, untuk mencantumkan rumus molekul
berdasarkan rumus empiris maka harus diperoleh data berat molekul.
Adapun
penentuan berat molekul suatu senyawa dapat diperoleh dari M+ sprektrum
dari spektroskopi massa, maka dengan mudah menyusun rumus molekul suatau
senyawa (molecular formula), sehingga lebih terarah untuk menetapkan struktur
molekul suatu senyawa berdasarkan metode sprektroskopi.
Terdapat
banyak penentuan presentase bobot dari unsur-unsur dalam suatu senyawa,
bergantung macamnya senyawa dan unsur penyusunnya, dua metode klasik ialah
analisis pengendapan dan analisis-analisis pembakaran, adapun metode analisis
pembakaran masih digunakan secara meluas.Rumus molekul yang telah kita ketahui
dapat digunakan untuk menghitung nilai DBE dan memperkirakan kemungkinan bentuk
struktur uknown tersebut sehingga sudah terbayang bentuk struktur molekul yang akan dituju. Terdapat
banyak metode penentuan presentase bobot dari unsur-unsur dalam suatu senyawa,
bergantung macamnya senyawa dan unsur penyusunnya.
Sesuia
namanya NMR (Nuklear magnetik resonance, resonansi magnetik inti), spektroskopi
NMR berhubungan dengan karakter inti dari suatu atom dalam suatu molekul yang
dianalisis. Pada dasarnya, spektrometri NMR merupakan bentuk lain dari
spektroskopi absorbsi sama halnya dengan uv-vis dan IR. Spektroskopi NMR sangat
pentng artinya dalam analisis kualitatif khususnya dalam penentuan struktur
molekul zat organik. lebih tepatnya letak suatu atom dalam molekulnya. Seperti
yang telah disinggung bahwa berhubungan dengan karakter inti dari suatu atom
dalam suatu molekul. Oleh sebab itu, sprektroskopi NMR digunakan untuk
mendeteksi berbagai jenis inti sesuai dengan sifat khas inti, misalnya 1H,
13C, 19F dan 31P.
Sprektroskopi
uv-vis adalah salah satu teknik analisis spektroskopik yang menggunakan radiasi
elektromagnetik UV dekat (190-380 nm) dan sinar tampak 380-780 nm dengan
menggunakan instrumen spektrofotometer. Dari spektrum absorpsi dapat diketahui
panjang gelombang dengan absorbansi maksimum dari suatu unsur atau senyawa.
Pada prinsipnya spektroskopi uv-vis menggunakan cahaya sebagai tenaga yang
mempengaruhi substansi senyawa kimia sehingga menimbulkan cahaya.
B.
Maksud dan Tujuan
Percobaan
1.
Maksud Percobaan
Mengetahui panjang gelombang yang dihasilkan dari sampel dengan
menggunakan sprektrofotometer UV-VIS
2.
Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui panjang gelombang dan absorbansi yang
dihasilkan dari sampel dengan menggunakan sprektrofotometer UV-VIS.
C.
Prinsip Percobaan
Penentuan panjang gelombang
dari sampel KmnO4,
-karoten dan K2Cr2O7
dengan menggunakan alat sprektrofotometer dengan menggunakan metode scanning
sehingga diperoleh panjang gelombang maksimum yang dilihat dari nilai
absorbansinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
Spektrofotometri
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrofotometer dan
fotometer. Spektrofotometri menghasilkan sinar dan spektrum dengan panjang
gelombang dan fotometri adalah alat pengukur intensitas cahaya yang
ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometri digunakan untuk mengukur
energi secara relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau
diemisikan sebagai fungsi dari panjang gelombang (Khopkar, 1990: 325).
Spektrofotometer adalah alat untuk
mengukur transmitan atau absorban suatu
sampel fungsi panjang gelombang. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat
optik dan elektronika serta sifat-sifat kimia fisiknya. Dimana detektor dapat
mengukur intensitas cahaya yang dipancarkan secara tidak langsung cahaya yang
diabsorbsi. Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu
tergantung pada senyawa atau warna yang terbentuk.(Pangestu,2011)
Kelebihan
spektrofotometri dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dan sinar
putih dapat terseleksi dan ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma,
glatung, ataupun celah optis. Pada spektrofotometri panjang gelombang yang
benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan alat pengurai cahaya seperti prisma suatu spektrofotometer tersususn dari
sumber spektrum tampak yang kontinu. Monokromator sel pengabsorbsian untuk
mengukur perbedaan absorpsi antara sampel dan blanko ataupun pembanding
(Khopkar, 1990: 225 – 226).
Spektrofotometri UV-Visible
merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Alat ini menggunakan
dua buah sumber cahaya yang berbeda, yaitu sumber cahaya UV dan sumber cahaya
Visible. Warna yang diserap oleh suatu senyawa merupakan warna komplementer
dari warna yang teramati.(Pangestu,2011).
Spektrofotometri
ultravoilet dan cahaya tampak berguna pada penentuan struktur molekul organik
dan pada analisa kuantitatif. Spektrum elektron suatu molekul adalah hasil
transmisi antara dua tingkat energi elektron pada molekul tersebut (Creswell,
2005: 26).
Spektroskopi UV–VIS adalah
tekhnik analisis spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi
elektromagnetik dan sinar tampak dengan mengunakan instrumen.
Spektrofotometri adalah penyerapan sinar tampak untuk ultraviolet dengan suatu
molekul yang dapat menyebabkan
eksitasi molekul dan tingkat dasar ke tingkat energi yang paling tinggi
(Sumar, 1994: 135).
Panjang gelombang cahaya UV-VIS dan
sinar tampak jauh lebih pendek daripada panjang gelombang radiasi inframerah.
Satuan yang digunakan untuk menentukan panjang gelombang ini adalah
monokromator (1 nm = 10 -7 cm). Spektrum tampak sekitar 400 nm
(ungu) sampai 750 nm (merah) sedangkan spektrum UV adalah 100 – 400 nm
(Underwood, 2002: 788).
Untuk tiap panjang gelombang sinar
yang melewati spektrofotometer, intensitas sinar yang melewati sel pembanding
dihitung. Biasanya disebut dengan I0- dengan I adalah intensitas.
Intensitas sinar yang melewati sel sampel juga dihitung dengan panjang
gelombang yang sama disimbolkan I. Jika I lebih kecil dari I0,
berarti sampel menyerap sejumlah sinar. Selanjutnya perhitungan sederhana
dilakukan oleh komputer untuk mengubahnya menjadi apa yang disebut absorbansi dengan I adalah intensitas.
Intensitas sinar yang melewati sel sampel juga dihitung untuk panjang gelombang
yang sama-disimbolkan denga A. Radiasi
ultraviolet maupun radiasi cahaya tampak berenergi lebih tinggi dripada radiai
inframerah absorbsi cahaya UV atau visibel mengakibatkan
transmisi elektromagnetik yaitu promosi elektron-elektron dan orbital keadaan
dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan terdesitasi berenergi lebih
tinggi transisi ini memerlukan 40 – 300 kkal/mol. Energi yang terserap
selanjutnya terbuang sebagai cahaya atau tersalurkan melalui reaksi kimia
misalnya isomerisasi atau reaksi – reaksi radiasi lain (Underwood, 2002: 189).
Panjang gelombang cahaya UV dan VIS
bergantung pada mudahnya promo elektron. Molekul-molekul yang memerlukan
lebih banyak energi untuk promosi elektron akan menyerap pada panjang gelombang
yang lebih sedikit akan menyerap pada panjang gelombang yang lebih panjang.
Cahaya yang menyerap cahaya pada daerah tampak (yakni mudah
dipromosikan dan pada senyawa yang menyerap pada panjang gelombang UV
yang lebih pendek (Underwood, 2002: 180).
Semua molekul dapat mengabsorbsi
radiasi dalam daerah UV-VIS karena mereka mengandung elektron baik sekutu
maupun menyendiri yang dapat dieksitasikan ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Panjang gelombang di mana absorbsi itu terjadi bergantung pada beberapa
elektron kuat itu terikat dalam molekul itu. Elektron dalam suatu ikatan
kovalen tunggal terikat denagn kuat dan diperlukan iodisasi yang lebih
tinggi atau panjang gelombang pendek untuk sksitasinya (Underwood, 2002:
388).
Spektrum elektronik senyawa dalam fase
uap kadang kadang menunjukkan struktur harus di mana sumbangan vibrasi individu
teramati. Namun dalam fase-fase merapat tingkat energi molekul demikian
terganggu oleh tetangga-tetangga dekatnya, sehingga sering sekali hanya tampak
pita lebar (Underwood, 2002: 389).
Ada beberapa yang harus diperhatikan
dalam analisis spektrofotometri UV-VIS terutama untuk senyawa yang semula tidak
berwarna yang akan dianalisis dengan senyawa spektrofotometri visibel karena
senyawa tersebut harus diubah menjadi senyawa yang berwarna pembentukan molekul
yang dianalisis tidak menyerap pada daerah tersebut (Ibnu Ghalib, 2012: 252).
Spektrofotometri yang sesuai denga
pengukuran di daerah spektrum ultraviolet dan sinar tampak terdiri atas suatu
sistem optik dengan kemampuan menghasilkan sianr monokromtis dalam jangkauan
panjang gelombang 200-800 nm. Dengan komponen-komponen meliputi sumber-sumber
sinar, monokromator dan sistem optik (Ibnu Ghalib, 2012: 261).
Parasetamol merupakan metabolit henasen
dengan efek antipiuretik yang ditimbulkan oleh gugus aminobenzena dengan efek
anlagetik parasetamol menghilangkan atau mengurangi nyeri ringan sampai sedang.
Efek antiinflamasi sangat lemah. Parasetamol diabsorbsi cepat dan sempurna
melalui sluran cerna. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu
½ jam dan masa penuh plasma antara 1-3 jam. Dalam plasma 25 %.
Parasetamol terikat plasma. Obat ini dimetabolisme oleh enzim mikrosom di hati
(Sulistia, 2007: 237 – 238).
Kafein dengan daya vasokonstriksi
sering kali ditambahkan pada parasetamol dan asetosal untuk memperkuat daya
kerjanya (Tjay, 2007: 812).
Absorbansi pada molekul-molekul
organik, tergantung pada sebaran elektron-elektron pada molekul. Senyawa
organik jenuh tidak menunjukkan adanya absorbansi pada daerah UV dan Visible. Senyawa
pada ikatan ganda menyerap dengan pada daerah UV. Ikatan rangkap terkonjugasi
sempurna dalam sebuah senyawa disebut kromopor dari senyawa itu (Tim Penyusun
penuntun kimia organik, 2014).
Semua
molekul mempunyai komponen energi yang terdiri dari :
- Translasi ; molekul secara keseluruhan dapat bergerak.
Energi yang ada hubungannya dengan tranlasi disebut energi tranlasional (Etrans).
- Vibrasi ; gerakan bagian molekul (atom atau sekelompok
atom) yang dapat bergerak karena berhubungan satu sama lain. Energi yang
berhubungan dengan vibrasi disebut dengan energy vibrasional (Evibr)
- Rotasional ; molekul dapat berotasi pada sumbunya.
Energinya disebut energy rotasional (Erot)
- Elektronik ; suatu molekul yang memiliki konfigurasi
elektronik yang tergantung pada elektronik molekul dan energinya disebut
energi elektronik (Eelek).
Spektrometer
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan
fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang
diabsorpsi. Jadi spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara
relatif jika energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan
sebagai fungsi dari panjang gelombang. Kelebihan spektrofotometer dibandingkan
fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih lebih dapat terseleksi dan
ini diperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating ataupun celah optis.
Pada fotometer filter, sinar dengan panjang gelombang yang diinginkan diperoleh
dengan berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu. Pada fotometer filter, tidak
mungkin diperoleh panjang gelombang yang benar-benar monokromatis, melainkan
suatu trayek panjang gelombang 30-40 nm. Sedangkan pada spektrofotometer,
panjang gelombang yang benar-benar terseleksi dapat diperoleh dengan bantuan
alat pengurai cahaya seperti prisma. Suatu spektrofotometer tersusun dari
sumber spektrum tampak yang kontinyu, monokromator, sel pengabsorpsi untuk
larutan sampel atau blangko dan suatu alat untuk mengukur perbedaan absorpsi
antara sampel dan blangko ataupun pembanding (Khopkar SM,1990).
B.
Uraian Bahan
1.
Aquades
(Dirjen POM.1979:96)
Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling, Air destilasi, Aqua depurate
Rumus Molekul :
H2O
Rumus Struktur : H—O—H
Berat Molekul : 18,02
Pemerian
: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai
blanko
2.
Kloroform (Dirjen POM.1979:151)
Nama Resmi : CHLOROFORMUM
Nama Lain : Kloroform
Rumus Molekul :
CHCl3
Berat Molekul : 119,38
Pemerian
: Cairan mudah menguap, tidak berwarna, bau khas, rasa
manis dan membakar.
Kelarutan : Larut dalam kurang lebih 200
bagian air, mudah larut dalam minyak atsiridan minyak lemak.
Penyimpanan : Dalam
wadah tertutup baik, bersumbat kaca, terlindung dari cahaya
Kegunaan : Sebagai blanko
3.
KMnO4
(Dirjen POM.1979:330)
Nama Resmi : KALII
PERMANGANAS
Nama Lain : Kalium Permanganat
Rumus Molekul :
KMnO4
Berat Molekul : 158,03
Pemerian : Hablur mengkilap, Ungu tua
hamper hitam, tidak berbau, rasa manis
atau sepat..
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
4.
β-karoten
(Reynalds.1989:1257)
Nama Resmi : BETA CAROTEN
Nama Lain :Vitamin
A, all-trans, β carotene, bis (2, 6, 6
trimetil lcyclo bexene)
Rumus Molekul :C40H56
Berat Molekul :536,9
Pemerian :Kristal merah kecoklatan
hingga violet kecoklatan.
Kelarutan :Tidak larut dalam air, asam dan alkalis.
Larut dalam kloroform dan karbondisulfida, heksan, dan minyak sayur. Praktis
tidak larut dalam metil alkohol
Penyimpanan :Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan :Sebagai sampel
5.
K2Cr2O7
(Dirjen
POM.1979: 687)
Nama Resmi : KALII BIKROMAS
Nama Lain : Kalium bikromat
Rumus Molekul : K2Cr2O7
Berat Molekul : 294,192
Pemerian :
Hablur atau serbuk hablur, merah jingga.
Kelarutan : Larut dalam
air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan :
Sebagai sampel
BAB IV
HASIL DAN
PEMBAHASAN
A.
Tabel
Pengamatan
Sampel + Blanko
|
λ
maksimal
|
Absorbansi
|
KMnO4
+ Aquades
|
530,0
|
4,
601
|
β -karoten + kloroform
|
4
60
|
4,727
|
K2Cr2O7 + aquades
|
375,0
|
4,314
|
B. Gambar hasil
LABORATORIUM KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN
SPEKTRUM UV-VIS
|
|
Ket :
Hasil dari K2Cr2O7 + aquades
|
LABORATORIUM
KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN
SPEKTRUM UV-VIS
|
|
Ket:
Hasil dari KMnO4
+ Aquades
|
LABORATORIUM
KIMIA ANALISIS
PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK
PERCOBAAN
SPEKTRUM UV-VIS
|
|
Ket :
Hasil
dari β-karoten
+ kloroform
|
C.
Pembahasan
Spektrofotometri sesuai dengan namanya adalah alat yang
terdiri dari spektrofotometer dan fotometer. Spektrofotometri menghasilkan
sinar dan spektrum dengan panjang gelombang dan fotometri adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Jadi spektrofotometri
digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi tersebut
ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang
gelombang.
Spektrofotometri UV-Vis adalah metode yang digunakan untuk mengukur panjang
gelombang dari suatu senyawa organic maupun senyawa anorganik.Spektrofotometri
UV-Vis ini merupakan gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible.
Spektrofotometer
sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari spektrometer dan fotometer.
Spektrometer menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu
dan fotometer adalah alat pengukur intensitas cahaya yang ditransisikan atau
yang diabsorbsi.
Adapun alat dan
bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah spektrofotometer, kuvet, Kalium Permanganat, Kalium bikromat, β-karoten,
aquades dan kloroform.
Pada Percobaan
pengukuran panjang gelombang (λ
maksimal) dengan menggunakan spektrofotometer ini yang pertama yang
dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. kemudian
dimasukkan sampel yang akan diamati ke dalam kuvet, dimana kuvet berisi blanko
yang terdiri dari dua sisis yaitu sisi bening atau transparan dan sisi buram.
Dimasukkan blanko ke dalam
spektrofotometer kode B. Dan sampel diletakkan pada kode no.1 pada alat
spektrofotometer. Kemudian ditentukan panjang gelombang dengan metode scanning
kemudian tekan enter, selanjutnya dipilih tes name untuk untuk mengisi nama pengujdan dipilih measure mode dan pilih absorbanse. Kemudian
pilih scan speed dan pilih fast. Lalu dipilih interval yaitu dengan interval
5,0. Dan tekan blank test. Setelah itu, dipilih collect based line dan dipilih
sampel dan tekan measure sample, maka akan terlihat
kurva. Pada kurva tersebut, ditentukan panjang gelombangnya dengan melihat
absorbansi yang paling tinggi, agar dapat lebih mudah membaca kurva, ditekan
tabular. Dan catat panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
Adapun
alasan perlakuan pada percobaan spektrofotometri UV-Vis ini adalah sampel
Kalium permanganat dan Kalium bikromat dilarutkan dengan menggunakan aquades
karena dapat larut dalam aquadest sedangkan pada sampel β-karoten dilarutkan
dengan menggunakan kloroform karena larut dalam kloroform dan tidak larut dalam
aquadest. Alasan perlakuan untuk percobaan ini adalah penyaringan
dilakukan untuk menghilangkan partikel padat atau kotoran yang memungkinkan mempengaruhi daya absorbansi sampel,
kemudian kuvet yang digunakan harus dipegang bagian buramnya bukan yang
bening/transparan supaya bekas tangan pada kuvet tidak mempengaruhi absorbansi dari sampel melalui kuvet
sehingga proses analisis sesuai.
Pada literature,
apabila warna yang diserap oleh suatu senyawa adalah warna Ungu maka panjang
gelombang adalah 400-435 nm. Sedangkan apabila warna yang diserap adalah Jingga
maka panjang gelombang adalah 595-610 nm. Dan apabila warna yang diserap adalah
Kuning maka panjang gelombang adalah 580-595 nm(Aeni,2012).
Adapun hasil yang didapatkan pada praktikum
ini adalah pada sampel Kalium permanganat yang berwarna ungu dengan blanko
aquadest diperoleh panjang gelombang maksimum 530,0 nm dengan absorbansi 4,
601. Pada
sampel Kalium bikromat dengan warna kuning dengan blanko aquadest diperoleh
panjang gelombang maksimum 375,0 nm dan absorbansi 4,314. Dan pada sampel β-aroten
dengan blanko kloroform diperoleh panjang gelombang 460 nm dengan absorbansi
4,727. Hal ini tidak sesuai dengan literatur karena pada percobaan
ini cara pemegangan kuvet yaitu dipegang pada bagian beningnya sehingga
mempengaruhi penyerapan sinar oleh sampel.
Adapun hubungan percobaan ini dengan farmasi adalah penetapan kadar
yang cocok dalam pembuatan suatu sediaan
dan penentuan sifat kualitatif dan kuantitatif senyawa obat
baik kadarnya maupun kandungan suatu senyawa organik maupun senyawa anorganik, hal ini penting dalam pembuatan obat.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil
percobaan yang dilakukan didapatkan hasil yakni nilai absorbansi dari Beta Karoten
adalah 4,727 dan panjang gelombang maksimumnya yaitu 460,0 nm. Nilai absorbansi
dari K2Cr2O7 adalah 4,314 dan panjang
gelombang maksimumnya yaitu 375,0 nm. Dan nilai absorbansi dari KMnO4
adalah 4,601 dan panjang gelombang maksimumnya yaitu 530,0 nm.
.
B.
Saran
1.
Untuk
Laboratorium
Kami harapkan
agar alat-alat laboratorium dilengkapi
dan washtafel di perbaiki serta bahan-bahan yang akan digunakan lebih bisa
diperbaharui agar praktiku bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
2.
Untuk
asisten
Diharapkan
bimbingannya saat praktikum dilakukan agar kita tidak salah dalam melakukan
prosedur dan menggunakan alat alat laboatorium
DAFTAR
PUSTAKA
Aeny,N. Spektrofotometer
UV-Visible. Palu:Universitas Tadulako. 2012
Anonim.
Penuntun Praktikum Analisis Instrumen.Makassar:Universitas
Muslim Indonesia . 2013
Cresswell, Clifford.J. Analisis Spektrum Senyawa
Organik. Bandung: ITB. 2005.
Day, R.A.& Underwood.Analisa Kimia Kuantitatif edisi keenam.Jakarta :Erlangga . 2005.
Dirjen
POM. Farmakope Indonesia Edisi III.
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1979.
Ghalib, Ibnu Ganjar Dan Abdul Rahman. Kimia Farmasi
Analisis. Yogyakarta: Pustaka Belajar. 2007.
Ibnu.
Analisis Instrumentasi. Jakarta :
Gramedia Pustaka. 2004.
Khopkar.
Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta
: UI Press. 1990.
Mulia, Suherman. Analisis Instrumen. Surabaya : Airlangga University Press. 1995.
Pangestu, A. Spektrofotometer
UV-Vis dan Refraktometer.Jakarta:Penerbit Erlangga. 2011.
R.A.Day, Dr Jan Dan Al - Underwood. Analitik Kimia
Kuantitatif. Jakarta: Erlangga. 2002.
Sumar, Hendayana. Kimia Analisis Farmasi. Jakarta: UI
Press. 1994.
Tim Dosen Kimia Organik. Penuntun Praktikum Kimia Organik.Makassar:UINAM.
2016.
SKEMA
KERJA
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
|
Dimasukkan sampel yang akan diamati ke dalam kuvet,
diamana kuvet berisi blangko yang terdiri dari dua sisi yaitu sisi bening
dan sisi buram
|
Blangko diletakkan didalam sprektrofotometer kode B
|
Diletakkan sampel pada kode no.1 yang ada didalam
spektrum
|
Penentuan panjang gelombang dengan metode scanning
kemudian di tekan enter, selanjutnya dipilih tes name untuk mengisi nama penguji
dan dipilih measure mode
|
Selanjutnya, dipilih absorbansi untuk mengetahui
berapa
|
Ditekan arrange test
|
Dipilih collect best line,
selanjutnya dipilih meruse sampel. Jiak hasilnya belum diketahui yang mana
panjang gelombang, maka dilakkan penurunan gelombang.
|
.
Ditentukan nilai absorsansi paling tinggi dan
ditentukan nilai
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar